Dinas Pertanian Kota Payakumbuh melaksanakan forum konsultasi publik (FKP) perangkat daerah sebagai kegiatan dialog/diskusi pertukaran opini secara partisipatif antara penyelenggara layanan publik yang satu dengan yang lainnya di Aula Balai Inseminasi Buatan, Senin (20/2).

Kepala Dinas Pertanian Depi Sastra kepada media mengatakan forum ini sebuah langkah strategis, karena akan menentukan program dan kegiatan tahun depan yang harus disusun secara tepat dan benar.

“Di tengah keterbatasan sumber pendapatan daerah, maka perlu dilahirkan perencanaan secara efektif, efesien dalam merealisasikan visi dan misi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani,” kata Depi.

Di hadapan perwakilan perangkat daerah yang hadir, Depi memaparkan target realisasi produksi pertanian di Kota Payakumbuh. Depi memaparkan untuk padi tahun 2022 lalu melebihi target, yakni 42.927 ton dari target 41.200 ton (104,19 persen).

“Alhamdulillah produksi padi pada tahun 2022 surplus di Kota Payakumbuh, untuk tahun 2023 ini kita masih targetkan 41.200 ton, dan tahun 2024 kita menargetkan ada tambahan kenaikannya hingga 540 ton,” ujarnya.

Sementara itu, untuk populasi sapi, Depi menjelaskan akibat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang melanda pada 2022 lalu membuat populasinya hanya tercapai 4182 ekor dari target 6025 ekor (69,41 persen).

“Untuk tahun 2023 ini kita tergetkan populasi sapi 5400 ekor, meski menurun dari target tahun 2022, kita cukup optimis dengan langkah penanganan terhadap PMK yang telah kita canangkan beberapa waktu lalu, dan untuk tahun 2024 kita ingin naikkan jumlahnya hingga ratusan bahkan ribuan ekor lagi,” katanya.

Dari sisi produksi ikan konsumsi, pada tahun 2022 lalu juga mengalami peningkatan dari target sebanyak 560 ton, menjadi 566,51 ton (101,16 persen).

“Perikanan dalam kondisi stabil, makanya target kita di 2023 dan 2024 masih tetap 560 ton,” ungkapnya.

Kendati demikian, kata Depi, pada 2 tahun kedepan, dinas pertanian memiliki peran penting dengan ambil bagian menyukseskan tugas khusus yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Penjabat Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda seperti mengentaskan kemiskinan ekstrem, stunting, dan inflasi.

“Meski keterabatasan anggaran masih kita hadapi, tapi kita optimis anggaran bisa merata, baik untuk peningkatan sarana dan prasarana pertanian, maupun peningkatan sumber daya manusia (SDM),” tukuknya.

Selain itu, Depi juga menyampaikan ada banyak kegiatan yang difasilitasi APBD Pemprov Sumbar untuk Kota Payakumbuh, sehingga program kerja dapat dioptimalkan kedepannya.

“Kami juga sampaikan apresiasi kepada semua pihak atas masukan dan usulannya kepada dinas pertanian, baik OPD, penyuluh, kelompok tani, akademisi, dan masyarakat dari hasil musrenbang yang dilakukan. Semoga apa yang kita rencanakan bisa terlaksana dengan baik,” pungkasnya.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *